Menurut Sukamta, anggota Komisi I DPR, langkah ini menegaskan gaya kepemimpinan Prabowo yang berbeda dibandingkan
pemerintahan sebelumnya, terutama dengan fokusnya pada diplomasi internasional sejak awal masa jabatannya.
Mengapa Pilihan Negara Tersebut?
Kunjungan ke China dan Amerika Serikat dikaitkan dengan posisi geopolitik Indo-Pasifik, sementara Brazil dan Peru menjadi fokus
karena penyelenggaraan KTT global di kedua negara tersebut. Selain itu, kunjungan ke UEA bertujuan memastikan kelanjutan investasi strategis.
Adapun kehadiran di Inggris ditujukan untuk memperluas pengaruh melalui jejaring Commonwealth of Nations.
Teuku Rezasyah, pengamat hubungan internasional, menilai Prabowo sebagai pemimpin visioner yang berfokus pada penguatan posisi Indonesia untuk 25 tahun ke depan. Kunjungan ini tidak hanya membahas kerja sama bilateral tetapi juga menunjukkan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam penyelesaian isu global.
Hasil dan Harapan dari Diplomasi Prabowo
Meskipun manfaat jangka panjang belum dapat diukur sepenuhnya dalam 100 hari, komitmen investasi dan kerja sama yang telah disepakati menunjukkan arah yang jelas.
Prabowo dinilai mampu mendalami dinamika internasional dan membawa Indonesia ke dalam posisi strategis dalam berbagai kemitraan, seperti BRICS, CPTPP, dan OECD.
Sebagai pemimpin yang turun langsung ke kancah global, Prabowo menunjukkan komitmennya untuk membangun
hubungan yang lebih erat, menyelesaikan permasalahan, dan memastikan kepentingan Indonesia terakomodasi di level bilateral, regional, hingga global.
Langkah ini diharapkan memberikan dampak nyata bagi pembangunan nasional sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia dalam peta diplomasi internasional.