Pemerintah telah menetapkan skema pembelajaran baru bagi siswa selama Ramadan 2025. Kebijakan ini dirancang untuk mendukung
kebutuhan pendidikan keagamaan sekaligus menjaga kesinambungan pembelajaran akademik. Selama bulan Ramadan,
siswa akan mengikuti metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan adaptif, memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada pengembangan karakter spiritual tanpa meninggalkan pelajaran formal.
Skema ini mencakup kombinasi antara pembelajaran mandiri, aktivitas keagamaan yang terjadwal, dan pengembangan keterampilan sosial.
Di tingkat sekolah dasar hingga menengah, siswa akan diberikan waktu khusus untuk kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an, pesantren kilat, serta program kajian keislaman. Sementara itu, sekolah akan menyediakan modul pembelajaran daring dan tugas-tugas yang dapat diselesaikan dari rumah.
Aktivitas Mandiri dan Pengembangan Karakter
Selama periode Ramadan, siswa dianjurkan untuk memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang meningkatkan iman dan takwa.
Salah satu contohnya adalah mengikuti program kajian keislaman yang diadakan di lingkungan sekolah atau komunitas.
Di samping itu, siswa juga didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti penggalangan dana untuk masyarakat kurang mampu atau ikut serta dalam acara berbuka puasa bersama.
Selain itu, pembelajaran mandiri juga menjadi bagian penting dari skema ini. Para guru akan memberikan panduan dan modul pembelajaran yang dirancang khusus untuk dikerjakan di rumah.
Dengan demikian, siswa tetap dapat menjaga prestasi akademiknya sambil meluangkan waktu lebih banyak untuk memperdalam ilmu agama dan memperkuat hubungan spiritual.
Dalam skema ini, peran keluarga sangat penting. Orang tua diharapkan dapat membantu anak-anak mereka dalam mengatur jadwal belajar dan ibadah, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran, dan mendorong kegiatan yang bermanfaat. Dengan dukungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, skema pembelajaran Ramadan ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam akhlak dan nilai-nilai spiritual.