Harga MinyaKita Berstatus Waspada Usai Tembus Rp17.609 per Liter
Harga minyak goreng kemasan merek MinyaKita melonjak hingga Rp17.609 per liter, jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter. Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional, MinyaKita kini berada dalam status waspada, yang ditandai dengan label warna kuning.

Jika dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya, MinyaKita mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen. Bahkan dalam sepekan terakhir, harganya telah naik sebesar 0,52 persen dari Rp17.558 per liter. Fenomena ini mendorong perhatian pemerintah dan pelaku pasar untuk mengidentifikasi penyebabnya serta mencari solusi yang tepat.
Libur Nataru Disebut Sebagai Pemicu Utama
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan bahwa kenaikan harga MinyaKita sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan distribusi pasokan akibat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Banyak distributor yang belum beroperasi secara normal, sehingga stok MinyaKita yang sebenarnya masih tersedia tidak dapat segera didistribusikan ke pasar. Akibatnya, pasokan yang terbatas memicu lonjakan harga.
“Masalahnya ini kan libur Nataru, masih banyak distributor itu yang belum jalan. Jadi sebagian sudah jalan, sebagian belum. Jadi ada keterlambatan pasokan,” ungkap Mendag Budi Santoso dalam sebuah wawancara.
Upaya Pemerintah Menjaga Harga Tetap Stabil
Untuk merespons situasi ini, Kementerian Perdagangan berkomitmen honda4d memastikan harga kembali normal. Salah satu langkah yang diambil adalah berkoordinasi dengan produsen guna menjamin ketersediaan stok. Pemerintah juga akan memantau lapangan lebih intensif, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat distribusi.
Kita usahakan harga harus terjangkau, harus sesuai HET, harus gimana caranya kita harus lakukan,” tambah Mendag.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan harga MinyaKita dapat segera kembali ke angka yang lebih terjangkau. Meski demikian, konsumen disarankan untuk tetap cermat memantau harga di pasaran dan memilih produk minyak goreng yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam membeli kebutuhan pokok, sambil terus memantau perkembangan harga di pasaran. Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan harga MinyaKita segera stabil, dan konsumen dapat kembali mendapatkan minyak goreng dengan harga yang lebih wajar.