Bansos Beras Disetop Sementara, Ini Alasannya
Jakarta– Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras bagi 16 juta masyarakat kurang mampu. Keputusan ini diambil untuk mendukung stabilitas harga gabah di tingkat petani serta menjaga ketahanan pangan nasional.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa penghentian sementara ini dilakukan karena pemerintah mengalihkan anggaran sebesar Rp16,6 triliun untuk Perum Bulog. Dana tersebut akan digunakan untuk menyerap 3 juta ton beras dari petani.
Alasan Penghentian Bansos Beras
Arief menjelaskan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan Bulog memiliki kas di awal untuk menyerap beras dari petani. Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar penyerapan beras lokal dilakukan secara maksimal.
“Fokusnya kemarin pemindahan Rp16,6 triliun ke Bulog, supaya Bulog itu punya kas di depan. Jadi Pak Presiden perintahnya tegas bahwa itu harus diserap. Ini uangnya (Rp16,6 triliun),” ujar Arief di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).
Arief menambahkan bahwa penghentian bansos beras pada Januari dan Februari 2025 bertujuan untuk mendorong kenaikan harga gabah di tingkat petani.
“Untuk sementara Januari, Februari kita setop Bulog supaya kita bisa dorong harga gabah di petani itu bisa naik,” jelasnya.
Bansos Beras Akan Kembali Disalurkan?
Meski terjadi penghentian sementara, Arief menegaskan bahwa anggaran bansos beras tidak benar-benar dihentikan. Dana MUSIK4D tersebut hanya dialokasikan terlebih dahulu untuk mendukung penyerapan gabah dan beras, yang pada akhirnya tetap akan kembali ke masyarakat dalam bentuk bantuan pangan.
Kesimpulan:
- Bansos beras dihentikan sementara untuk 16 juta masyarakat guna mengalihkan anggaran ke Perum Bulog.
- Rp16,6 triliun dialokasikan untuk membeli 3 juta ton beras dari petani, sebagai langkah untuk menjaga stabilitas harga gabah.
- Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa penyerapan beras harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
- Bantuan tidak benar-benar dihentikan, melainkan ditunda sementara agar efek positif bagi petani dapat tercapai.
Dengan strategi ini, pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pasokan dan harga pangan, serta memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga sebelum bansos kembali disalurkan.