XL Axiata Akan Bagikan Dividen Rp 1,12 Triliun, RUPS Digelar 25 Maret

Jakarta, 4 Maret 2025 – PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan rencana pembagian dividen sebesar Rp 1,12 triliun kepada pemegang saham. Jumlah ini setara dengan 62 persen dari laba bersih tahun buku 2024 dan akan dibagikan setelah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025.

Dengan pembagian dividen ini, pemegang saham XL Axiata akan menerima Rp 85,7 per saham. Rencana ini sejalan dengan kebijakan perusahaan yang menetapkan distribusi dividen minimal 50 persen dari laba bersih setelah pajak dan hak minoritas.

XL Axiata Akan Bagikan Dividen Rp 1,12 Triliun, RUPS Digelar 25 Maret
XL Axiata Akan Bagikan Dividen Rp 1,12 Triliun, RUPS Digelar 25 Maret

 

XL Axiata Akan Bagikan Dividen Rp 1,12 Triliun, RUPS Digelar 25 Maret

Sepanjang tahun 2024, XL Axiata mencatat laba bersih sebesar Rp 1,81 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 698,91 miliar akan dialokasikan sebagai saldo laba ditahan, yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis dan ekspansi jaringan perusahaan.

Manajemen XL Axiata menegaskan bahwa kebijakan dividen ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan, kebutuhan investasi, dan strategi pertumbuhan jangka panjang.

“Sesuai kebijakan dividen, perseroan akan mendistribusikan dividen setara dengan 62 persen dari laba setelah pajak dan hak minoritas sebesar Rp 1,12 triliun,” demikian tertulis dalam rancangan agenda RUPST yang dirilis pada Selasa (4/3/2025).

Pembagian dividen ini menjadi kabar baik bagi para pemegang saham XL Axiata, terutama di tengah tren positif industri telekomunikasi yang terus berkembang di Indonesia.

XL Axiata dan Smartfren Bersiap Merger

Selain rencana pembagian dividen, XL Axiata juga telah mengumumkan langkah besar lainnya, yaitu rencana merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk.

Jika rencana ini terealisasi, merger ini akan menciptakan entitas gabungan dengan nilai lebih dari Rp 104 triliun, menjadikannya salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Entitas baru ini nantinya akan dikenal dengan nama XLSmart.

Penggabungan ini bertujuan untuk:
Meningkatkan kualitas layanan pelanggan di seluruh Indonesia.
Memperluas cakupan jaringan dan menghadirkan konektivitas digital yang lebih baik.
Mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi untuk layanan yang lebih efisien.
Menciptakan efisiensi biaya operasional senilai USD 300-400 juta setelah integrasi jaringan selesai.

Merger ini diharapkan dapat memperkuat posisi XL Axiata dan Smartfren dalam menghadapi persaingan dengan operator besar lainnya, seperti Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison.

Dampak Merger terhadap Pasar Telekomunikasi Indonesia

Industri telekomunikasi Indonesia terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya permintaan layanan internet cepat dan konektivitas digital. Dengan jumlah pengguna internet yang terus bertambah, operator seluler harus beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan yang semakin kompleks.

Saat ini, XL Axiata berada di posisi operator seluler terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel, sedangkan Smartfren memiliki pangsa pasar yang cukup besar di segmen internet seluler berbasis paket data.

Merger ini diharapkan dapat menciptakan:

  • Jaringan yang lebih luas dengan kualitas layanan yang lebih baik.
  • Peningkatan kapasitas infrastruktur melalui integrasi teknologi 4G dan 5G.
  • Harga paket data yang lebih kompetitif karena efisiensi operasional.

Menurut analis pasar telekomunikasi, konsolidasi seperti ini menjadi tren global, di mana operator berskala lebih kecil bergabung untuk menghadapi dominasi pemain besar.

“Merger ini akan membuat persaingan semakin sehat dan menguntungkan pelanggan, karena mereka akan mendapatkan jaringan yang lebih luas dengan harga yang lebih kompetitif,” ujar Denny Wijaya, analis telekomunikasi dari IndoTelkom Research.

Bagaimana Dampaknya bagi Pemegang Saham?

Merger antara XL Axiata dan Smartfren berpotensi memberikan nilai tambah bagi pemegang saham kedua perusahaan. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan pemegang saham meliputi:

  1. Efisiensi Biaya dan Peningkatan Profitabilitas

    • Dengan integrasi jaringan dan sumber daya, XL Axiata dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan margin keuntungan.
  2. Peningkatan Nilai Saham dalam Jangka Panjang

    • Dengan pangsa pasar yang lebih besar, entitas baru hasil merger memiliki peluang lebih baik untuk bersaing dengan Telkomsel dan Indosat.
  3. Dividen yang Lebih Besar di Masa Depan

    • Jika sinergi pasca-merger berjalan lancar, potensi pertumbuhan laba akan meningkat, yang berarti dividen bagi pemegang saham bisa lebih besar.

Namun, investor juga harus mencermati beberapa tantangan dalam proses merger ini, seperti potensi kendala regulasi dari pemerintah serta tantangan teknis dalam integrasi jaringan dan layanan pelanggan.

Proyeksi Masa Depan XL Axiata dan Industri Telekomunikasi

Dengan merger dan ekspansi yang terus dilakukan, prospek XL Axiata dalam industri telekomunikasi terlihat cukup cerah. Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan perusahaan ini antara lain:

1. Adopsi 5G yang Semakin Luas

XL Axiata telah melakukan uji coba jaringan 5G di berbagai kota besar, yang akan semakin meningkatkan kecepatan dan stabilitas layanan internetnya.

2. Peningkatan Layanan Digital

XL Axiata terus mengembangkan layanan digital seperti cloud computing, solusi Internet of Things (IoT), dan layanan fintech, yang berpotensi meningkatkan pendapatan di luar bisnis telekomunikasi tradisional.

3. Ekspansi ke Pasar Korporasi

Selain pelanggan ritel, XL Axiata juga mulai memperluas layanan ke segmen korporasi dan pemerintahan, yang membutuhkan solusi telekomunikasi yang lebih kompleks.

Menurut proyeksi analis, jika XL Axiata berhasil mengimplementasikan strategi ekspansinya dengan baik, maka perusahaan ini berpotensi menjadi operator dengan pertumbuhan tercepat dalam 5 tahun ke depan.

Kesimpulan

Pembagian dividen Rp 1,12 triliun oleh XL Axiata menjadi kabar baik bagi pemegang saham, yang akan menerima Rp 85,7 per saham. Rencana ini akan difinalisasi dalam RUPST yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025.

Selain itu, merger dengan Smartfren berpotensi mengubah lanskap industri telekomunikasi di Indonesia.

Jika proses integrasi berjalan lancar, XL Axiata berpeluang memperkuat posisinya sebagai salah satu

operator seluler terbesar di Indonesia, dengan layanan yang lebih luas dan harga yang lebih kompetitif.

Bagi investor, keputusan ini memberikan potensi keuntungan jangka panjang, terutama jika sinergi antara

XL Axiata dan Smartfren bisa meningkatkan profitabilitas perusahaan. Namun, tantangan regulasi dan integrasi sistem tetap harus diperhatikan dalam proses merger ini.

Ke depan, industri telekomunikasi Indonesia akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya

kebutuhan akan internet cepat dan layanan digital. Dengan strategi yang tepat, XL Axiata dapat terus bertumbuh dan memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *