Presiden Prabowo di ADF Talk: Kita Tak Bisa Menyerah pada Diplomasi
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah menyampaikan pidato penting dalam forum Asia Defense Forum (ADF) Talk 2025 yang diselenggarakan di Jakarta. Dalam pidatonya yang berapi-api namun penuh ketegasan, Prabowo menyoroti peran strategis Indonesia dalam menghadapi dinamika geopolitik global dan pentingnya mempertahankan kedaulatan nasional melalui jalur diplomasi yang kuat dan berprinsip.

Pentingnya Keteguhan dalam Diplomasi
Presiden Prabowo mengawali pidatonya dengan menyampaikan bahwa diplomasi bukanlah bentuk kelemahan, tetapi justru instrumen kekuatan sebuah bangsa. “Kita tidak bisa menyerah pada diplomasi. Justru melalui diplomasi, kita menunjukkan ketegasan, kehormatan, dan komitmen kita terhadap perdamaian dunia,” tegasnya di hadapan para pemimpin militer dan diplomat dari berbagai negara Asia.
Ia menambahkan bahwa Indonesia harus tetap berada di garda depan dalam menyuarakan perdamaian, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik. Dalam menghadapi tekanan global dan konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia, menurutnya, Indonesia harus bersikap tegas namun bijaksana.
Diplomasi sebagai Pilar Pertahanan Negara
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa diplomasi sejatinya merupakan lapis pertama dari pertahanan negara. Ia menekankan bahwa dialog, negosiasi, dan kerja sama strategis harus menjadi bagian dari doktrin pertahanan nasional.
“Kita memperkuat angkatan bersenjata, tetapi itu bukan untuk menyerang. Kita membangun kekuatan militer sebagai bentuk pertahanan dan pelindung diplomasi kita. Dengan kekuatan yang cukup, diplomasi kita akan lebih dihormati,” ucap Prabowo, yang disambut tepuk tangan para delegasi.
Baca juga:Marak Fenomena Squeezed Leader di Perusahaan,
Menyikapi Ketegangan Global
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung ketegangan di kawasan Laut China Selatan dan meningkatnya kompetisi antara negara-negara besar. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh terlibat dalam konflik kekuatan besar tetapi harus berperan aktif sebagai penengah dan penjaga stabilitas regional.
Baca juga:
“Kita bukan bagian dari blok manapun. Kita adalah bangsa merdeka yang berdiri di atas kaki sendiri.
Peran Indonesia di Forum Internasional
Presiden Prabowo juga memaparkan pentingnya memperluas peran Indonesia dalam berbagai forum internasional. Ia menyebutkan bahwa Indonesia harus terus aktif berpartisipasi dalam ASEAN, G20, hingga kerja sama pertahanan lintas negara, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.
“Indonesia adalah negara besar dengan penduduk keempat terbanyak di dunia. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus menjadi pelaku aktif dalam merumuskan tatanan dunia baru yang lebih adil dan inklusif,” katanya.
Komitmen pada Perdamaian Dunia
Dalam sesi penutup pidatonya, Presiden Prabowo menyerukan pentingnya memperkuat institusi internasional yang selama ini menjadi penopang perdamaian, seperti PBB, ASEAN, dan berbagai forum multilateral lainnya.
“Kita tidak hidup dalam dunia yang sempurna, tetapi kita tidak boleh berhenti berusaha. Dunia mungkin sedang mengalami disrupsi besar, tetapi kita tidak boleh menyerah. Kita adalah bagian dari solusi,” tutupnya.
Pidato ini mendapatkan sambutan positif dari para pemimpin militer dan delegasi luar negeri. Banyak yang memuji pendekatan Indonesia yang konsisten dalam mengedepankan diplomasi damai di tengah berbagai tekanan global yang meningkat.