Harga Sembako Hari Ini Cabai Besar Turun, Rawit Naik Tanggal 13 di wilayah Jawa Timur menunjukkan dinamika yang cukup signifikan Beberapa komoditas mengalami fluktuasi, terutama jenis cabai, sementara sebagian besar bahan pokok lainnya tercatat relatif stabil dibandingkan hari sebelumnya.

Data ini diperoleh berdasarkan informasi terkini dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diperbarui pada pukul 10.19 WIB.

Masyarakat diimbau untuk memperhatikan perkembangan harga sembako secara berkala mengingat perubahan harga tersebut dapat berdampak langsung terhadap perencanaan pengeluaran rumah tangga, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan harian.

Harga Sembako Hari Ini Masyarakat Di Jawa Timur

Harga Cabai Rawit Turun di Jatim Hari Ini, Cek Update! | Bisik.id

Sembako merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia. Adapun komoditas tersebut mencakup beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan putih, bahan bakar rumah tangga seperti gas elpiji dan minyak tanah, serta garam.

Namun, seiring waktu, beberapa komoditas tambahan seperti aneka cabai turut menjadi perhatian masyarakat karena intensitas penggunaannya dalam aktivitas memasak sehari-hari cukup tinggi.

Berikut adalah rincian harga rata-rata sembako di Provinsi Jawa Timur pada Jumat, 13 Juni 2025:

  • Beras Premium: Rp 14.662/kg

  • Beras Medium: Rp 12.605/kg

  • Gula Kristal Putih: Rp 16.906/kg

  • Minyak Goreng Curah: Rp 18.511/liter

  • Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.035/liter

  • Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.340/liter

  • Minyak Goreng Merek Minyakita: Rp 16.517/liter

  • Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.929/kg

  • Daging Ayam Ras: Rp 31.136/kg

  • Daging Ayam Kampung: Rp 67.759/kg

  • Telur Ayam Ras: Rp 26.336/kg

  • Telur Ayam Kampung: Rp 46.547/kg

  • Susu Kental Manis Bendera (370 gr): Rp 12.433/kl

  • Susu Kental Manis Indomilk (370 gr): Rp 12.321/kl

  • Susu Bubuk Bendera (400 gr): Rp 41.355/dos

  • Susu Bubuk Indomilk (400 gr): Rp 40.221/dos

  • Garam Bata: Rp 1.590/bungkus

  • Garam Halus: Rp 9.427/kg

  • Cabai Merah Keriting: Rp 33.270/kg

  • Cabai Merah Besar: Rp 34.905/kg

  • Cabai Rawit Merah: Rp 35.605/kg

  • Bawang Merah: Rp 37.081/kg

  • Bawang Putih: Rp 31.181/kg

  • Gas Elpiji: Rp 19.533/tabung

Pergerakan Harga Cabai: Turun dan Naik Secara Selektif

Dari keseluruhan data yang tersedia, tercatat bahwa beberapa jenis cabai mengalami fluktuasi harga yang cukup mencolok. Harga cabai merah besar mengalami penurunan sebesar Rp 835 atau setara dengan 2,34 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan cabai merah keriting juga mengalami penurunan harga sebesar Rp 974 atau 2,84 persen.

Update Harga Pangan 12 Juni 2025: Cabai Rawit Turun Jadi Rp50.963 per Kilogram

Di sisi lain, cabai rawit merah justru mengalami kenaikan harga sebesar Rp 496 atau meningkat sekitar 1,41 persen. Fluktuasi harga ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan pasokan dan permintaan di pasar lokal, yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi cuaca atau distribusi hasil panen.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Harga Sembako

Perubahan harga sembako tidak terjadi secara kebetulan. Terdapat sejumlah faktor kompleks yang dapat mempengaruhi naik-turunnya harga bahan pokok di pasaran. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  1. Hukum Permintaan dan Penawaran
    Ketika permintaan terhadap suatu barang meningkat sementara pasokan tetap atau menurun, maka harga cenderung naik. Sebaliknya, jika penawaran meningkat tetapi permintaan rendah, maka harga bisa menurun.

  2. Kondisi Cuaca dan Musim
    Cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, atau angin kencang dapat merusak hasil pertanian sehingga mengganggu produksi dan mengurangi jumlah pasokan barang di pasar. Ini berakibat langsung terhadap kenaikan harga.

  3. Kebijakan Pemerintah
    Regulasi seperti pembatasan impor, pemberian subsidi, serta perubahan pada tarif pajak dapat memengaruhi harga bahan pokok. Misalnya, pengetatan kebijakan impor bisa menyebabkan kelangkaan barang di pasar domestik.

  4. Kenaikan Biaya Produksi
    Harga pupuk, bahan bakar, dan upah tenaga kerja yang meningkat turut berkontribusi terhadap naiknya biaya produksi, yang pada akhirnya dibebankan kepada konsumen dalam bentuk harga jual yang lebih tinggi.

  5. Nilai Tukar Mata Uang
    Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat, sangat memengaruhi harga barang-barang impor. Ketika nilai rupiah melemah, harga barang impor menjadi lebih mahal.

  6. Inflasi
    Tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan harga-harga barang dan jasa naik secara umum, termasuk sembako. Inflasi mengurangi daya beli masyarakat dan menambah beban biaya hidup.

  7. Gangguan Distribusi dan Logistik
    Masalah transportasi, pemogokan buruh, kemacetan, hingga kerusakan infrastruktur dapat menyebabkan terhambatnya distribusi barang. Kondisi ini dapat mengakibatkan kekurangan stok di pasar dan memicu lonjakan harga.

Baca Juga : Harga BBM Pertamina Turun per 1 Juni 2025, Cek Daftar Lengkapnya

Dengan mempertimbangkan kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi harga sembako, maka sangat diperlukan kebijakan yang adaptif dan responsif dari pemerintah daerah maupun pusat.

Pemantauan harga secara rutin, pengendalian distribusi, serta penyediaan subsidi yang tepat sasaran merupakan langkah yang krusial guna menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat.

Disparitas harga antarwilayah juga perlu diperhatikan. Harga yang tercantum di atas merupakan rata-rata di Provinsi Jawa Timur, dan dapat bervariasi di setiap kabupaten/kota maupun pasar tradisional tertentu.

Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk melakukan pengecekan harga secara berkala melalui kanal resmi seperti situs Siskaperbapo guna memperoleh informasi yang akurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *