Fix Coding dan AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Memperbaiki! Coding dan AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi mengumumkan bahwa mata pelajaran coding (pemrograman komputer)

dan kecerdasan buatan (AI/kecerdasan buatan) akan menjadi pilihan bagi siswa jenjang pendidikan menengah mulai tahun ajaran 2025/2026.

Fix Coding dan AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Tahun Ajaran 2025/2026
Fix Coding dan AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Kebijakan ini merupakan langkah progresif yang bertujuan mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dan era digitalisasi global.

Fix Coding dan AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Menurut keterangan resmi dari Kemendikbudristek, penambahan mata pelajaran tersebut merupakan bagian dari implementasi kurikulum

merdeka yang bersifat adaptif terhadap perkembangan zaman. Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, menyatakan bahwa keputusan ini diambil

berdasarkan hasil kajian panjang yang menunjukkan pentingnya literasi digital dan kemampuan teknologi sebagai kompetensi masa depan.

“Coding dan kecerdasan buatan bukan lagi sekedar ilmu tambahan, tetapi kebutuhan esensial.Jika kita ingin Indonesia

menjadi negara yang kompetitif, kita harus menanamkan pengetahuan teknologi sejak dini,” tegas Nadiem dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).

Jenjang Pendidikan yang Menerapkan Mata Pelajaran Baru Ini

Mata pelajaran coding dan AI akan diterapkan sebagai pilihan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK).

Peserta didik akan diberikan opsi untuk memilih mata pelajaran ini sebagai bagian dari kelompok muatan lokal atau program peminatan .

Nantinya, sekolah akan diberikan keleluasaan untuk menentukan jadwal pengajaran serta alokasi waktu berdasarkan kesiapan masing-masing satuan pendidikan.

Dukungan Infrastruktur Digital Menjadi Syarat Utama

Dalam pelaksanaannya, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)

pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk memastikan infrastruktur pendukung tersedia secara merata. Penyediaan perangkat komputer, jaringan internet stabil

honda4d slot serta pelatihan guru menjadi bagian dari program prioritas nasional untuk mendukung kebijakan ini.

Menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Iwan Syahril, pemerintah telah menyiapkan anggaran khusus melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)

Fisik Pendidikan guna menunjang infrastruktur digital di sekolah-sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Guru dan Tenaga Pengajar Diperkuat dengan Pelatihan Khusus

Salah satu tantangan utama implementasi mata pelajaran coding dan AI tersedianya guru yang kompeten di bidang tersebut.

Untuk itu, Kemendikbudristek akan menyelenggarakan pelatihan bertahap bagi para guru melalui program PembaTIK dan kolaborasi dengan platform edukasi teknologi seperti Dicoding, HarukaEdu, dan lainnya.

Setiap guru yang akan mengajar mata pelajaran baru ini wajib mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikasi pengajaran coding dasar serta pengenalan AI.

Tujuannya agar proses pembelajaran di kelas dapat berjalan efektif dan sesuai standar kompetensi nasional.

Materi Pembelajaran Coding dan AI disesuaikan dengan Usia

Materi pembelajaran telah disusun sedemikian rupa agar sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan kognitif peserta didik. Untuk siswa SMP

pembelajaran akan difokuskan pada pengenalan logika algoritma, bahasa pemrograman dasar seperti Scratch atau Python, serta pembuatan proyek sederhana.

Sementara pada jenjang SMA/SMK, materi akan melibatkan pemrograman lanjutan, dasar ilmu data, dan pengenalan pada sistem kecerdasan buatan seperti pembelajaran mesin dan chatbot .

Kurikulum ini juga dirancang agar mendorong pembelajaran berbasis proyek di mana siswa tidak hanya memahami teori, tetapi mampu menerapkannya dalam bentuk produk nyata, seperti aplikasi sederhana atau program interaktif.

Baca juga: Raja Yordania Abdullah II Kendarai Mobil Antar Prabowo Langsung ke Hotel

Kolaborasi dengan Industri Teknologi untuk Praktik Lapangan

Dalam pelaksanaannya, program ini juga menggandeng industri teknologi nasional dan internasional untuk membuka peluang magang

 mentoring , serta kompetisi berbasis teknologi bagi siswa. Beberapa perusahaan seperti Microsoft Indonesia, Google Developers, dan Telkom Indonesia telah menyatakan dukungan mereka terhadap kebijakan ini.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat keterampilan praktis siswa dan menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja digital.

Respon Positif dari Masyarakat dan Akademisi

Kebijakan ini mendapat banyak manfaat positif dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, pemerhati pendidikan, orang tua murid, dan pelaku industri.

Banyak pihak menilai langkah ini sebagai bentuk gangguan kemajuan pendidikan Indonesia menuju era digital.

Dengan menanamkan dasar ilmu komputer dan AI sejak bangku sekolah, anak-anak Indonesia yakin akan lebih siap bersaing di masa depan.

Guru besar Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Prof.Dr.Iwan Rachmad, menyatakan bahwa keputusan ini sangat tepat.

Selama ini kita terlalu tertinggal dari negara-negara maju dalam penerapan teknologi informasi di pendidikan dasar dan menengah. Ini langkah besar yang harus didukung,” ujarnya.

Tantangan Pelaksanaan di Lapangan

Meski demikian, kebijakan ini tidak menghasilkan tantangan. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah ketidakseimbangan digital antara sekolah di kota besar dan daerah terpencil.

Tidak semua sekolah memiliki fasilitas laboratorium komputer atau koneksi internet yang memadai.

Selain itu, beban kurikulum yang sudah cukup padat juga menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan mata pelajaran baru ini.

Oleh karena itu, pendekatan berbasiskan kesalahan dan blended learning akan menjadi solusi agar pembelajaran bisa berjalan optimal tanpa membebani siswa.

Dampak Jangka Panjang terhadap Dunia Pendidikan Indonesia

Penambahan coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan yang diprediksi akan membawa dampak jangka panjang terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Di masa mendatang, lulusan sekolah menengah yang telah menguasai dasar-dasar teknologi akan lebih siap memasuki dunia perkuliahan atau langsung terjun ke dunia kerja, terutama di sektor digital yang terus berkembang.

Kemampuan berpikir komputasional, menyelesaikan masalah berbasis data, dan membangun solusi digital akan menjadi keunggulan kompetitif bagi generasi muda Indonesia.

Selain itu, hal ini juga akan mempercepat transformasi pendidikan nasional menuju pembelajaran yang lebih kontekstual dan adaptif.

Kesimpulan: Menuju Generasi Digital yang Tangguh dan Siap Bersaing

Dengan penerapannya mata pelajaran coding dan AI mulai tahun ajaran 2025/2026, Indonesia mengambil langkah

strategi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global. Meski tidak lepas dari tantangan

Implementasinya, kebijakan ini menjadi sinyal kuat bahwa pendidikan Indonesia tengah bergerak menuju masa depan digital yang inklusif dan progresif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *