Kemiskinan Terbanyak di Indonesia Masih Terjadi di Pulau Jawa

Pulau Jawa dikenal sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan pendidikan di Indonesia. Namun di balik gemerlapnya kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya

Pulau Jawa ternyata masih menyimpan kenyataan pahit: menjadi wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bahwa jutaan warga di pulau terpadat ini masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Kemiskinan Terbanyak di Indonesia Masih Terjadi di Pulau Jawa

Menurut laporan BPS semester pertama 2025, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai sekitar 25 juta jiwa, dan hampir 55% di antaranya berada di Pulau Jawa.

Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat menyumbang angka terbesar

Meskipun prosentase kemiskinan di daerah seperti Papua dan NTT lebih tinggi, secara jumlah absolut, Pulau Jawa tetap berada di posisi teratas.

Beberapa kabupaten di Jawa Tengah seperti Brebes, Kebumen, dan Banjarnegara memiliki angka kemiskinan di atas 15%. Sementara itu, di Jawa Timur, wilayah seperti Bangkalan dan

Sampang di Madura mencatatkan angka yang tak kalah tinggi. Ironisnya, daerah-daerah ini tidak terlalu jauh dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Faktor Penyebab Kemiskinan Masih Tinggi

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kemiskinan di Pulau Jawa sulit ditekan. Salah satunya adalah urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang merata.

Banyak masyarakat dari desa pindah ke kota untuk mencari pekerjaan, namun kurangnya keterampilan membuat mereka hanya mampu bertahan di sektor informal dengan pendapatan minim.

Selain itu, disparitas pembangunan antara wilayah kota dan desa sangat nyata. Fasilitas pendidikan, kesehatan, dan akses transportasi masih sangat timpang, terutama di daerah pelosok.

Sektor pertanian yang masih menjadi andalan banyak warga desa juga menghadapi tantangan seperti keterbatasan lahan, harga hasil panen yang fluktuatif, serta minimnya modernisasi.

Program Pemerintah Dinilai Belum Optimal

Pemerintah pusat maupun daerah sebenarnya telah meluncurkan berbagai program pengentasan kemiskinan, seperti bantuan sosial tunai, Program Keluarga Harapan (PKH

hingga pembangunan infrastruktur dasar. Namun, dampaknya belum terasa secara signifikan. Banyak program yang tidak tepat sasaran atau terganjal oleh birokrasi yang lamban.

Para pengamat ekonomi menilai bahwa solusi pengentasan kemiskinan di Pulau Jawa tidak bisa hanya mengandalkan bantuan tunai

tetapi perlu pendekatan jangka panjang seperti pendidikan vokasional, pembinaan UMKM, dan pemerataan infrastruktur digital untuk mendukung ekonomi lokal.

Perlunya Perhatian Khusus dan Aksi Terpadu

Pulau Jawa yang menjadi pusat ekonomi nasional justru bisa menjadi titik kritis jika masalah kemiskinan tidak ditangani serius.

Pemerintah harus mulai menyusun kebijakan berbasis data yang fokus pada wilayah dengan kantong kemiskinan tertinggi. Koordinasi antar instansi pusat dan daerah juga menjadi kunci.

Lebih jauh, pelibatan sektor swasta dan LSM dalam memberdayakan ekonomi masyarakat miskin menjadi hal penting.

Investasi dalam pendidikan dan pelatihan kerja juga mutlak diperlukan agar penduduk miskin memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa kini.

Kesimpulan: Jawa Perlu Jadi Prioritas Pengentasan Kemiskinan

Dengan populasi lebih dari 150 juta jiwa, Pulau Jawa harus menjadi prioritas utama dalam program pengentasan kemiskinan nasional.

Jumlah penduduk miskin yang besar di wilayah ini tidak hanya berdampak pada kualitas hidup mereka, tapi juga berpotensi menahan laju pembangunan Indonesia secara keseluruhan.

Pemerintah perlu melakukan pendekatan yang lebih strategis dan manusiawi untuk benar-benar mengatasi akar kemiskinan, bukan hanya gejalanya.

Baca juga: BPOM Dorong Pertumbuhan Ekonomi Industri Kecantikan RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *