Rupiah di Tutup Perkasa, tapi Masih di Atas 16.000 per Dolar AS

Jakarta – vipbusinessnews.com – Pada Senin (23/12/2024), Rupiah menunjukkan penguatan signifikan terhadap Dolar AS (USD) menjelang libur Natal.

Rupiah ditutup menguat 25 poin di level 16.196, setelah sebelumnya sempat mencapai penguatan 80 poin, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 16.221 per dolar AS.

Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, pergerakan Rupiah pada perdagangan besok diperkirakan akan fluktuatif, namun tetap menguat di kisaran 16.130 – 16.200.

Rupiah di Tutup Perkasa, tapi Masih di Atas 16.000 per Dolar AS
Rupiah di Tutup Perkasa, tapi Masih di Atas 16.000 per Dolar AS

Penguatan ini didukung oleh pelemahan dolar AS, yang terjadi setelah data inflasi AS menunjukkan perlambatan dan memberikan harapan pada pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (The Fed) pada 2025.

CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pasar memprediksi pemangkasan suku bunga pertama akan dilakukan pada Juni 2025, dengan kemungkinan dua kali pemangkasan sepanjang tahun tersebut.

Data Inflasi dan Kebijakan Federal Reserve

Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE),

yang menjadi acuan inflasi AS, naik 0,1% pada November 2024, setelah kenaikan 0,2% pada Oktober.

Inflasi tahunan inti tetap di angka 2,8%, masih jauh di atas target 2% bank sentral.

Pelemahan dolar AS juga didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun depan.

Sentimen ini memberikan dorongan pada aset negara berkembang seperti Rupiah.

Stimulus Ekonomi Tiongkok dan Kebijakan Dalam Negeri

Pasar juga menantikan langkah stimulus fiskal baru dari Tiongkok, yang diproyeksikan akan meningkatkan aktivitas ekonomi global pada tahun depan.

Sebagai importir tembaga terbesar di dunia, kebijakan Tiongkok memiliki dampak besar terhadap pasar global, termasuk Indonesia.

Di dalam negeri, pemerintah Indonesia memastikan bahwa kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 1 Januari 2025 tidak akan menghambat target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.

Selain itu, paket stimulus berupa bantuan pangan akan mendukung daya beli masyarakat, menjaga inflasi tetap pada target 2,5% ±1%.

Rupiah berhasil mencatatkan penguatan menjelang libur Natal, meski tetap berada di atas level 16.000 per dolar AS.

Dukungan dari perlambatan inflasi AS, potensi stimulus ekonomi global, serta kebijakan fiskal domestik menjadi faktor penting yang mendukung stabilitas Rupiah. Prospek penguatan ini menunjukkan optimisme terhadap perekonomian Indonesia di tengah tantangan global.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *