Bisnis Mulai Pulih Perusahaan Tekstil Duniatex Tambah 5.000 Karyawan

Setelah melewati masa sulit akibat dampak pandemi COVID-19 dan tekanan ekonomi global, industri tekstil di Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan

Salah satu indikator terkuat datang dari langkah strategis yang diambil oleh PT Duniatex

 salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, yang mengumumkan akan merekrut 5.000 karyawan baru dalam waktu dekat.

Langkah ekspansi ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha, sekaligus harapan baru bagi ribuan pencari kerja di sektor manufaktur, khususnya di bidang tekstil dan garmen.

Bisnis Mulai Pulih Perusahaan Tekstil Duniatex Tambah 5.000 Karyawan
Bisnis Mulai Pulih Perusahaan Tekstil Duniatex Tambah 5.000 Karyawan

Bisnis Mulai Pulih Perusahaan Tekstil Duniatex Tambah 5.000 Karyawan

PT Duniatex adalah perusahaan tekstil terintegrasi yang berbasis di Solo, Jawa Tengah.

Perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 1974 dan dikenal sebagai salah satu eksportir produk tekstil terbesar di Indonesia.

Duniatex menjalankan bisnisnya dari hulu ke hilir, mulai dari pemintalan benang (spinning), pertenunan kain (weaving), pencelupan, hingga pembuatan produk jadi.

Dengan lebih dari 20 fasilitas produksi yang tersebar di Jawa Tengah, Duniatex mempekerjakan puluhan ribu karyawan dan menjadi tumpuan ekonomi di daerah tempat pabrik-pabriknya berdiri.


Dampak Pandemi dan Masa Sulit yang Dihadapi

Seperti banyak sektor industri lainnya, Duniatex tak luput dari dampak pandemi. Permintaan ekspor menurun drastis, produksi melambat, dan operasional terganggu akibat pembatasan sosial serta naik-turunnya harga bahan baku. Di tengah situasi tersebut, perusahaan juga menghadapi tekanan dari sisi pembiayaan, terutama setelah beberapa anak usahanya mengalami kesulitan likuiditas.

Namun, Duniatex berhasil bertahan melalui langkah-langkah efisiensi, renegosiasi utang, restrukturisasi internal, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Perlahan tapi pasti, perusahaan mulai bangkit kembali.


Rekrutmen Massal: Tanda Pulihnya Kepercayaan Pasar

Pada pertengahan tahun 2025 ini, Duniatex mengumumkan rencana besar: merekrut 5.000 pekerja baru yang akan ditempatkan di berbagai lini produksi. Langkah ini bukan hanya sebagai bentuk ekspansi kapasitas, tetapi juga refleksi dari meningkatnya permintaan pasar baik domestik maupun internasional.

Menurut manajemen Duniatex, rekrutmen dilakukan untuk mengimbangi peningkatan order dari mitra dagang luar negeri, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa, yang kembali mengandalkan suplai tekstil dari Indonesia setelah adanya pergeseran rantai pasok global pasca-pandemi.


Dampak Positif bagi Tenaga Kerja dan Daerah

Penambahan 5.000 karyawan baru jelas membawa dampak positif yang signifikan. Di tengah tingkat pengangguran yang masih cukup tinggi di daerah-daerah, terutama Jawa Tengah dan sekitarnya, langkah ini menjadi angin segar bagi lulusan SMK, buruh harian, hingga mantan pekerja sektor informal.

Program rekrutmen ini juga dibarengi dengan pelatihan intensif di bidang produksi tekstil, kontrol kualitas, dan pengelolaan mesin modern. Dengan demikian, pekerja tidak hanya mendapat pekerjaan, tetapi juga keterampilan baru yang dapat mereka gunakan dalam jangka panjang.

Tak hanya untuk tenaga kerja, pemulihan industri Duniatex juga berdampak pada ekosistem industri tekstil lainnya—seperti supplier bahan baku, distributor, hingga UMKM lokal yang menjadi bagian dari rantai pasok.

Baca juga:Polres Pelalawan Tangkap 2Tersangka Pembakar Hutan di TNTN


Transformasi Digital dan Investasi Mesin Baru

Selain menambah jumlah pekerja, Duniatex juga mengumumkan bahwa mereka telah mengalokasikan dana untuk investasi dalam mesin produksi berbasis teknologi tinggi. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan efisiensi energi serta penggunaan air yang lebih ramah lingkungan.

Langkah ini sejalan dengan tren global menuju industri tekstil berkelanjutan (sustainable textile industry), di mana perusahaan dituntut tidak hanya produktif tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Digitalisasi proses produksi juga dilakukan melalui sistem ERP (Enterprise Resource Planning), pelacakan logistik berbasis cloud, serta pengelolaan kualitas produk dengan kecerdasan buatan (AI).


Dukungan Pemerintah dan Optimisme Sektor Industri

Pemerintah menyambut baik langkah Duniatex, sebagai bagian dari pemulihan ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa langkah ini selaras dengan program Making Indonesia 4.0, di mana sektor tekstil menjadi salah satu prioritas pengembangan industri nasional.

Dengan peningkatan permintaan, kestabilan harga bahan baku, serta dukungan infrastruktur dari pemerintah, sektor tekstil Indonesia diperkirakan akan tumbuh signifikan di tahun-tahun mendatang.


Tanggapan Ekonom dan Analis Industri

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai bahwa langkah ekspansi Duniatex adalah indikator bahwa iklim investasi mulai membaik. Menurut mereka, pemulihan sektor padat karya seperti tekstil menandakan daya beli mulai pulih, baik di dalam negeri maupun global.

Dari sisi ketenagakerjaan, penciptaan 5.000 lapangan kerja langsung juga berarti peningkatan konsumsi rumah tangga dan perputaran ekonomi lokal, khususnya di wilayah Solo Raya, Sragen, Karanganyar, dan Boyolali.


Tantangan yang Masih Mengintai

Meski berita ini memberikan optimisme, tantangan tetap ada. Sektor tekstil Indonesia masih harus menghadapi kompetisi harga dari negara seperti Bangladesh dan Vietnam.

Selain itu, fluktuasi harga bahan baku global dan perubahan kebijakan dagang negara tujuan ekspor bisa menjadi faktor yang memengaruhi stabilitas produksi ke depan.

Oleh karena itu, konsistensi dalam efisiensi produksi, inovasi teknologi, dan keberlanjutan usaha akan menjadi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan.


Harapan dan Langkah Ke Depan

Langkah besar yang dilakukan Duniatex diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk bangkit dan berinovasi. Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan pekerja, pemulihan sektor industri nasional bisa dipercepat.

Duniatex sendiri menyatakan komitmennya untuk terus memperluas pasar, menjaga kualitas, dan menjalankan praktik usaha yang berkelanjutan.

Dalam jangka menengah, perusahaan juga merencanakan ekspansi ke pasar Asia Selatan dan Afrika, dua kawasan yang dinilai punya potensi pertumbuhan tinggi untuk produk tekstil.


Penutup

Kabar penambahan 5.000 karyawan oleh PT Duniatex merupakan angin segar bagi industri tekstil Indonesia.

Tidak hanya mencerminkan pemulihan yang nyata, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan dukungan teknologi, perusahaan nasional mampu bangkit dan bersaing di tingkat global.

Sebagai masyarakat, kita berharap langkah ini menjadi awal dari kebangkitan sektor manufaktur lainnya

sekaligus mendorong terbukanya lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan bagi rakyat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *