Warga di Kota Mataram, Polisi Sebut Pelakunya Bukan Geng Motor
Kepolisian Resort Kota Mataram menegaskan bahwa informasi yang beredar di masyarakat mengenai keterlibatan
geng motor dalam insiden pembacokan di Kelurahan Rembige, Taman Udayana adalah tidak benar.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa insiden tersebut dilakukan oleh geng motor, menyebabkan salah satu warga mengalami luka sobek di bagian pipi kiri.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa di Kota Mataram tidak ada geng motor atau gengster seperti yang dinarasikan di medsos. Akan tetapi, kelompok atau klub motor memang benar ada,” tegas Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, pada Sabtu (22/2/2025).
Warga di Kota Mataram, Polisi Sebut Pelakunya Bukan Geng Motor
Peristiwa penganiayaan yang terjadi di dekat Jalan Adi Sucipto, dekat eks Bandara Selaparang, bukan dilakukan oleh geng motor, melainkan oleh masyarakat biasa yang diduga berasal dari salah satu kelompok motor.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas pelaku. Menurut AKP Regi Halili, penyelidikan ini menghadapi tantangan karena minimnya informasi dan bukti-bukti di lokasi kejadian.
“Kami masih mencari pelaku. Namun, tantangan terbesar kami adalah minimnya saksi dan bukti yang dapat mempercepat proses penyelidikan,” ujar Regi.
Kepolisian juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif melaporkan informasi yang dapat membantu proses penyelidikan.
Warga di sekitar lokasi kejadian diharapkan bisa memberikan keterangan atau bukti berupa rekaman CCTV maupun saksi mata yang dapat memperjelas kronologi kejadian.
Hoaks di Media Sosial Memperkeruh Situasi
Selain melakukan penyelidikan, pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial. AKP Regi Halili menegaskan bahwa beberapa unggahan yang beredar tidak seluruhnya benar.
Beberapa foto yang beredar di media sosial sebenarnya berasal dari kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), tetapi dalam narasi yang disebarkan disebut sebagai kejadian kriminal. Hal ini dinilai dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya pada informasi yang beredar tanpa verifikasi dari sumber yang terpercaya.
Hoaks yang tersebar di media sosial tidak hanya membuat situasi semakin tidak kondusif, tetapi juga dapat menimbulkan ketakutan dan keresahan yang tidak perlu di tengah masyarakat.
“Kami mengimbau kepada pengguna media sosial agar sebelum memposting suatu peristiwa, terlebih dahulu mengetahui secara jelas dari sumber yang berkompeten. Jangan asal memposting apalagi menerima kiriman dari orang lain dan langsung membagikannya tanpa mencari tahu kebenarannya,” jelasnya.
Kepolisian Minta Warga Tidak Terprovokasi
Dengan adanya informasi yang simpang siur di media sosial, pihak kepolisian mengimbau masyarakat Kota Mataram agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang tidak jelas sumbernya. Pihak berwenang juga meminta kerja sama dari masyarakat untuk memberikan informasi yang akurat terkait kejadian ini.
Kepolisian juga menegaskan bahwa keamanan Kota Mataram tetap terjaga, dan kejadian ini bukan merupakan bagian dari eskalasi kriminalitas yang sistematis. Polisi tetap mengawasi kondisi keamanan secara ketat dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan situasi tetap kondusif.
BACA JUGA :Awal Mula Terbongkar Wanita di Pondok Aren Dibunuh Pacar
Upaya Kepolisian dalam Menjaga Keamanan Kota Mataram
Sebagai bagian dari upaya menciptakan rasa aman bagi masyarakat, kepolisian telah meningkatkan patroli di beberapa titik rawan kejahatan. Langkah-langkah yang diambil meliputi:
- Meningkatkan Patroli Malam – Kepolisian meningkatkan intensitas patroli malam di beberapa daerah yang dianggap rawan tindak kriminalitas.
- Memperkuat Koordinasi dengan Masyarakat – Polisi meminta warga untuk melapor jika melihat aktivitas yang mencurigakan.
- Sosialisasi ke Sekolah dan Kelompok Pemuda – Kepolisian bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai bahaya aksi kriminalitas dan pentingnya menjaga ketertiban.
- Menjalin Kerja Sama dengan Klub Motor Resmi – Agar klub motor yang ada di Kota Mataram tidak disalahartikan sebagai geng motor kriminal.
- Meningkatkan Pengawasan di Ruas Jalan Rawan Kejahatan – Dengan menambah CCTV serta pos keamanan di beberapa titik strategis.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Keamanan
Keamanan bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian, tetapi juga seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kepolisian mengajak warga untuk:
- Menjadi lebih waspada terhadap lingkungan sekitar.
- Tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
- Bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam menjaga keamanan.
- Segera melapor jika melihat kejadian yang mencurigakan.
- Menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya.
Pihak kepolisian juga berharap adanya sinergi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua penduduk Kota Mataram.
Penyelidikan terhadap kasus pembacokan ini masih terus berjalan, dan pihak kepolisian berjanji akan mengungkap pelaku sesegera mungkin guna menjamin keamanan masyarakat Kota Mataram.
Klarifikasi dari kepolisian menegaskan bahwa tidak ada geng motor kriminal yang beroperasi di Kota Mataram seperti yang dikabarkan di media sosial. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh berita yang belum terverifikasi.
Dengan langkah-langkah preventif yang telah diterapkan oleh kepolisian, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan Kota Mataram tetap menjadi daerah yang aman bagi seluruh penduduknya. Kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan serta mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat memperburuk situasi.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan terus berkomitmen menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Mataram.
Dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan Kota Mataram dapat terus menjadi daerah yang aman, nyaman, dan terbebas dari gangguan kriminalitas yang meresahkan masyarakat.