Awal Mula Terbongkar Wanita di Pondok Aren Dibunuh Pacar Anggota TNI
Seorang wanita berinisial N (26) ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Kamis (30/1/2025). Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa korban dibunuh oleh pacarnya, seorang prajurit TNI AD, yaitu Pratu TS.
Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, mengingat pelaku yang terlibat adalah seorang anggota militer, yang biasanya diharapkan memiliki disiplin dan kontrol diri yang lebih baik.
Kasus ini pertama kali terungkap setelah Pratu TS ditangkap karena desersi atau meninggalkan kesatuannya tanpa izin. Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengungkapkan bahwa pihaknya mulai menyelidiki keberadaan Pratu TS setelah dilaporkan desersi pada 19 Januari 2025.

Ketahuannya setelah yang bersangkutan (Pratu TS) disersi, dilakukan pencarian, dapat,” kata Deki, yang menjelaskan bahwa pencarian terhadap Pratu TS dilakukan hingga akhirnya ditemukan di Medang.
Setelah ditangkap, Pratu TS diperiksa oleh pihak kesatuannya, dan selama pemeriksaan, ia mengakui telah melakukan penganiayaan yang menyebabkan kematian pacarnya.
Yang bersangkutan mengaku melakukan tindakan terhadap pacarnya. Makanya satuan ke TKP (tempat kejadian perkara) dan benar, langsung melaporkan ke Pom (Polisi Militer),” ujar Deki. Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh pihak Polisi Militer (Pom) yang melakukan pemeriksaan lebih lanjut di tempat kejadian.
Pengakuan dan Motif Pembunuhan: Tindak Lanjut Pihak Militer dan Polisi
Wanita di Pondok Aren, yang dikenal sebagai salah satu kawasan padat penduduk di Tangerang Selatan, kini menjadi lokasi kejadian yang
menggegerkan masyarakat.
Setelah pemeriksaan, pihak militer memastikan bahwa Pratu TS adalah pelaku pembunuhan tersebut. Sebelumnya, hubungan antara Pratu TS dan N diketahui
cukup dekat, namun motif pasti yang mendorong tindakan kekerasan ini masih belum terungkap sepenuhnya.
Deki menjelaskan bahwa Pratu TS telah meninggalkan kesatuan tanpa izin, yang menunjukkan adanya masalah pribadi yang mungkin mempengaruhi tindakan kriminal tersebut.
Dugaan awal yang berkembang adalah penganiayaan yang berujung pada pembunuhan, dengan pelaku melakukan tindakan
tersebut dengan kekuatan fisik yang dapat menyebabkan korban meninggal dunia. N ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan, dan upaya penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan
untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di balik kejadian tersebut.
Kasus ini menyoroti masalah yang lebih besar terkait disiplin anggota TNI dan bagaimana insiden semacam ini mempengaruhi
pandangan masyarakat terhadap lembaga militer. Pihak Polisi Militer (Pom) kini menangani kasus ini secara serius, dengan investigasi
lebih lanjut untuk menggali lebih dalam mengenai motif pembunuhan serta apakah ada faktor lain yang memengaruhi tindakan Pratu TS.
Masyarakat kini menunggu hasil penyelidikan yang lebih mendalam untuk memastikan keadilan bagi korban, serta
memastikan apakah tindakan lebih lanjut akan diambil terhadap pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pembunuhan ini mengguncang banyak orang, karena melibatkan anggota TNI AD, yang diharapkan bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam hal disiplin dan ketertiban.