PBNU Susun Governing System, Bidang Pendidikan hingga Keluarga jadi Langkah Awal

PBNU Susun Governing System, Bidang Pendidikan hingga Keluarga jadi Langkah Awal

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa khidmah utama NU terletak pada pendidikan dan keluarga, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas NU sejak awal berdirinya. Hal ini kembali ditekankan dalam pembukaan Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (22/1/2025).

PBNU Susun Governing System, Bidang Pendidikan hingga Keluarga jadi Langkah Awal
PBNU Susun Governing System, Bidang Pendidikan hingga Keluarga jadi Langkah Awal

Yahya menyebut NU sebagai “pesantren besar” dengan kapasitas lebih luas dibandingkan pesantren tradisional. “Pesantren adalah khidmah layanan utama yang menyangkut dua arena: pendidikan dan pengasuhan masyarakat. NU, sebagai pesantren besar, memiliki tanggung jawab untuk melayani dua arena utama ini secara lebih luas,” jelasnya.

Selama tiga tahun terakhir, PBNU telah menyusun sistem tata kelola yang akan diterapkan secara menyeluruh, dimulai dari sektor pendidikan dan keluarga. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa berbagai inisiatif di lingkungan NU dapat bersinergi, berdaya, dan berjalan dengan lebih terstruktur.

Selain pendidikan dan keluarga, PBNU juga memandang kegiatan lain yang mereka lakukan sebagai langkah pendukung untuk meningkatkan efektivitas khidmah utama. “Ikhtiar-ikhtiar lain di luar dua arena utama ini adalah kegiatan penyangga. Harapannya, mereka memberikan tambahan kapasitas dalam melaksanakan khidmah di dua arena besar ini,” tambah Yahya.

Kolaborasi dan Inisiatif Individual

Yahya mengakui bahwa banyak lembaga pendidikan di bawah naungan NU lahir dari inisiatif individu anggota NU yang merespons kebutuhan lokal. Meski demikian, diperlukan sebuah sistem yang memungkinkan semua inisiatif tersebut berjalan selaras. “PBNU berpendapat bahwa untuk sekian banyak satuan khidmah yang telah ada, harus ada governing system yang kuat. Ini berlaku tidak hanya untuk pendidikan, tetapi juga layanan kemasyarakatan lain seperti kesehatan,” ujarnya.

Sinergi Menuju Transformasi Pendidikan

Kongres Pendidikan NU kali ini mengusung tema “Transformasi Pendidikan Indonesia Emas 2045 untuk Kemaslahatan Umat.” Acara tersebut melibatkan kolaborasi dari tiga lembaga pendidikan di bawah PBNU: Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU), Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU, dan Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU).

Dengan menyusun governing system yang dimulai dari pendidikan dan keluarga, PBNU berharap dapat menghadirkan perubahan nyata dan memastikan setiap inisiatif berdampak positif bagi kemaslahatan umat

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *