Jurusan yang Terkesan Santai Tapi Tugasnya Bikin Begadang

Banyak orang menilai jurusan kuliah hanya dari tampilan luar mahasiswanya. Beberapa terlihat santai, berpakaian santai, atau tidak terlalu sering membawa buku tebal seperti mahasiswa kedokteran atau teknik. Namun, di balik kesan tersebut, ada kenyataan yang sering tidak diketahui: tugas-tugas menumpuk, proyek tanpa akhir, dan jam tidur yang terganggu.

Jurusan yang Terkesan Santai Tapi Tugasnya Bikin Begadang

Desain Komunikasi Visual (DKV) sering dianggap sebagai jurusan “seni-seni santai.” Padahal, mahasiswa DKV sering kali harus menyelesaikan tugas menggambar manual, membuat logo, infografis, hingga desain animasi. Banyak tugas yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan copy-paste atau teori saja — semuanya harus asli, menarik, dan memenuhi elemen estetika. Presentasi juga harus maksimal karena visual akan dinilai dengan detail.

Jurusan Arsitektur: Proyek Tak Pernah Berhenti

Mahasiswa arsitektur dikenal dengan “hidup di studio.” Rencana bangunan, maket, dan revisi desain adalah rutinitas sehari-hari. Meskipun mereka tampak tenang membawa penggaris besar atau tabung gambar, kehidupan malam mereka melukis dengan pekerjaan menggambar tangan, membuat model 3D, dan menyusun portofolio. Tidak heran jika begadang menjadi bagian dari gaya hidup.

Jurusan Perfilman dan Televisi: Santai Tapi Padat Produksi

Jurusan perfilman sering terlihat seru: menonton film, memegang kamera, atau berdiskusi soal skenario. Tapi di balik itu, pelajar perfilman harus membuat film pendek, menyusun storyboard, mengambil gambar berulang kali, dan mengedit hingga larut malam. Satu kesalahan teknis bisa membuat proyek harus diulang dari awal. Proses ini sangat memakan waktu dan tenaga.

Jurusan Ilmu Komunikasi: Tugas Lapangan dan Presentasi Tiada Henti

Ilmu komunikasi juga sering dianggap sebagai bidang yang ringan. Padahal, banyak proyek yang harus dikerjakan dalam waktu, seperti membuat iklan, melakukan survei, wawancara narasumber, hingga membuat media kampanye. Selain menulis, mahasiswa juga harus pandai berbicara di depan umum, mengedit video, dan memahami strategi komunikasi digital — semua ini menuntut waktu lebih di luar jam kuliah.

Jurusan Sastra: Baca dan Tulis Tanpa Henti

Mahasiswa sastra tidak hanya membaca novel. Mereka menganalisis teks, menulis esai panjang, dan mendalami karya sastra dari berbagai era dan negara. Bagi mereka, malam hari sering menjadi waktu paling produktif untuk membaca dan menulis. Batas waktu pengumpulan tugas membuat banyak mahasiswa sastra harus rela tidur larut atau bahkan tidak tidur sama sekali demi menyelesaikan tulisan yang kritis dan argumentatif.

Jurusan Animasi dan Pengembangan Game: Tuntutan Kreativitas Tinggi

Jurusan ini membutuhkan keterampilan teknis sekaligus kreativitas tinggi. Siswa harus bisa menggambar karakter, memprogram permainan, membuat storyboard, dan mengatur gerakan animasi. Proses rendering dan editing bisa memakan waktu berjam-jam. Meski menyenangkan, pekerjaan ini sangat menguras tenaga dan waktu, sehingga banyak siswa rela begadang demi hasil yang memuaskan.

Kesimpulan: Jangan Nilai Jurusan dari Luarnya Saja

Setiap jurusan memiliki tantangannya masing-masing. Meskipun terlihat santai, banyak jurusan justru menuntut dedikasi tinggi, kreativitas tanpa batas, dan komitmen waktu yang besar. Mahasiswa dari jurusan-jurusan tersebut sering menjadi begadang bukan karena tidak disiplin, tetapi karena proses belajar mereka memang membutuhkan waktu dan perhatian lebih.

Jadi, jangan buru-buru menilai seseorang hanya dari penampilan atau stereotip bidang mereka. Di balik tampilan santai, ada perjuangan panjang yang mungkin tidak terlihat di permukaan.

Baca juag: Harga Emas Akhirnya Runtuh, Takluk oleh “Musuh Abadi” nya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version